Namaku Jun Arthur Rumahorbo, biasa dipanggil Jun walaupun sebenarnya ingin dipanggil dengan sebutan Arthur. Kelahiran 4 Juni 1993 di kota adipura Pematangsiantar. Saya telah melalui 4 jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA. Kini saya sedang menjalani kuliah di salah satu universitas besar di Indonesia yaitu Universitas Sumatra Utara (USU) di jurusan Teknologi Informasi.
Ketika bersekolah saya cukup berprestasi sampai pada tingkat SMP. Mengapa? Saat SMA saya hanya fokus pada beberapa mata pelajaran saja terkait dengan penjurusan dan juga SNMPTN, sehingga pelajaran lain bisa dibilang tertinggal. Prestasi yang pernah saya raih juga bukan prestasi yang bisa di bilang besar. Hanya sebatas juara kelas dan juara porseni sekolah di bidang Bahasa Inggris dan juga Olah raga. Seperti siswa pada umumnya, saya juga bukan tipe pelajar yang begitu keras. Saya lebih sering mengikuti alur yang di buat oleh guru daripada membuat alur sendiri seperti siswa-siswa yang bisa di bilang pintar.
Ketika SMA kelas III saya menemukan sesuatu yang cukup menarik buat saya, yaitu Biologi dan TPA. Mungkin ini jugalah yang membuat saya memilih jurusan eksakta meskipun sebenarnya saya bisa dikatakan kurang dalam hitung menghitung. Namun berkat usaha yang saya lakukan (meski tidak maksimal) saya mampu mengikuti mata pelajaran eksakta lainnya seperti Matematika, Fisika dan Kimia yang notabene penuh dengan rumus-rumus dan penghitungan yang rumit. Apa yang membuat saya tertarik dengan Biologi adalah pengaplikasian nya yang jauh lebih real menurut saya di bandingkan ilmu lain. Dan TPA, setidaknya saya di ijinkan mencari jalan sendiri dalam pemecahan kasus logikanya.
Kalau tentang keistimewaan mungkin saya tidak memiliki sesuatu yang bisa dikatakan benar-benar istimewa. Banyak hal yang bisa saya lakukan seperti memasak, bermain gitar, renang, basket, dan hal-hal lainnya. Namun kesemuanya itu hanyalah sebatas melakukan saja tanpa mendalami lebih jauh. Namun tidak semua nya juga seperti itu. Ketika masa-masa SNMPTN sudah mulai dekat, saya mulai memperlajari TPA (Tes Potensial Akademik) yang penuh dengan tes-tes logika. Saya mulai menyukainya karena cara menyelesaikan kasus logika nya yang bisa di bilang unik. Saya mulai menyukainya dan mencoba mendalaminya, dan apa yang saya dapat adalah banyak nya penyelesaian yang saya lakukan dengan cara saya sendiri tentunya. Dan mungkin inilah yang mengantarkan saya bisa duduk di bangku Universitas Sumatra Utara di jurusan Teknologi Informasi. Namun sekarang, sepertinya kemampuan di bidang TPA itu mulai menurun karena memang tidak diasah lagi. Mungkin karena kurangnya motivasi untuk mendalami kemampuan tes logika tersebut.
Ada satu lagi yang menurut saya cukup bisa saya dalami. Yaitu menulis. Saya pernah mencoba membuat tulisan-tulisan kecil seperti artikel dan puisi. Namun saya belum pernah berniat untuk mengikuti lomba-lomba di bidang itu. Saya juga suka membuat kata-kata yang dirangkai dengan cukup bagus (ini pendapat teman-teman saya dulu). Umumnya sih saya membuatnya dengan spontan sehinggan terkadang saya sendiri lupa pernah membuat kata-kata seperti itu.
"Pada dasarnya retakan kecil lah yang membuat bendungan besar bisa pecah dan kerikil kecil juga yang memberi sandungan pada kaki orang yang sedang berjalan"
"Terkadang orang gagal bukan karena mereka tidak mampu namun karena mereka terlalu takut untuk mencoba"
"Kalau baut dan mur memiliki bentuk yang sama, maka mereka tak kan pernah menyatu"
Itu adalah segelintir kata-kata yang baru saja muncuk di pikiran saya. Sederhana memang namun bisa jadi cukup bermakna bagi mereka yang benar-benar memaknainya. Lagi pula semua tergantung persepsi kan.
Salam penulis..,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar