Malam ini ternyata gak jauh beda. Panas abiss [-_-"] Terkadang aku cukup salut sama diriku sendiri bisa tinggal di kota sepanas ini. Ya, aku memang netral coi!! Gak tahan panas, gak tahan dingin juga. Kipas pun serasa tak berguna bila dihadapkan pada situasi seperti ini. AC juga udah kepikiran sebagai sebuah solusi, namun apa daya, kantong tak tebal..
Ya, itulah sedikit curhatanku tentang panas nya kota Medan tercinta ini. Sambil memetik gitar yang suaranya juga gak kalah panas nya sama kota ini. Namun inilah hidup kawan, buatku gitar pinjamanmilikku ini is the best. Let's go to the topic!! Ini tentang sensasi dan persepsi.
Sensasi itu lebih ke kesan kita pertama kali saat menerima ransangan melalui indra yang kita miliki. Misalnya saat kamu mendengar kata gajah, sensai yang kamu dapat adalah besar. Ya gajah memang besar. hehe..Atau saat kamu melihat gang yang sempit terus gelap banget, sensasi bakal ngerasa tuh gang serem, terakhir lu bakal punya persepsi gang itu angker. Tapi buat ku, itu lah gang terasik. Maling bakal berpikir berkali-kali buat beroperasi di yang kayak gitu :D
Sedangkan persepsi cenderung memberikan kita makna dari sensasi yang kita dapatkan tadi. Kayak yang udah aku bilang sebelumnya, kamu bakalan punya persepsi kalau gang itu angker. Tiap-tiap orang kadang punya sensasi yang sama tentang suatu hal, namun kalau soal persepsi bisa aja beda. Dari pengalaman sehari-hari kita juga bisa mendapat sensasi dan persepsi yang berbeda. Misalnya kalau kita ngelihat mantan lagi jalan sama mantan kita yang lainnya, atau sensasi yang kita rasakan saat nemu uang goceng saat tanggal tua (anak kost banget.. hehe).
Saat pertama kali mencari kost-kost an dulunya, ada banyak sensasi yang kudapat kan. Misalnya kamar nya besar juga, atau tangganya kok banyak amat (jadi ingat berat badan [=_="]), udara yang pengap, atau sensasi lainnya yang terakhir membawa aku pada persepsi "Ini lah hidup kawan, tak semudah meminum susu beruang". Jadi aku pun berkenalan dengan tempat tinggal baruku yang di sebut kost. Awalnya aku berusaha untuk membuat kamar ini nyaman. Namun apa yang terlihat sekarang adalah kamar anak kost laki-laki pada umumnya. Mungkin itulah persepsi orang yang melihat kamar kost ku.
Sensasi dan persepsi juga bisa kita dapat dari indra kita yang lainnya. Misalnya indra pengecap. Aku jadi teringat waktu pertama kali belajar masak indomie kuah. Rasanya rada hambar gitu (terakhir aku tau kalau air kuahnya kebanyaka) , tapi persepsi ku ya, ini adalah salah satu masakan terenak yang pernah ku buat. Heheh, namanya juga pertama-tama, masakannya pasti sikit donk. Untung itu bukan saat aku ikutan acara master chef yang di tipi-tipi itu. Kalau gak, pasti aku bakal malu kali plus muka semerah kepiting rebus.
Ya, itulah sedikit curhatanku tentang panas nya kota Medan tercinta ini. Sambil memetik gitar yang suaranya juga gak kalah panas nya sama kota ini. Namun inilah hidup kawan, buatku gitar pinjaman
Sensasi itu lebih ke kesan kita pertama kali saat menerima ransangan melalui indra yang kita miliki. Misalnya saat kamu mendengar kata gajah, sensai yang kamu dapat adalah besar. Ya gajah memang besar. hehe..Atau saat kamu melihat gang yang sempit terus gelap banget, sensasi bakal ngerasa tuh gang serem, terakhir lu bakal punya persepsi gang itu angker. Tapi buat ku, itu lah gang terasik. Maling bakal berpikir berkali-kali buat beroperasi di yang kayak gitu :D
Kalau malam, ni gang serem kali ya :D |
Sedangkan persepsi cenderung memberikan kita makna dari sensasi yang kita dapatkan tadi. Kayak yang udah aku bilang sebelumnya, kamu bakalan punya persepsi kalau gang itu angker. Tiap-tiap orang kadang punya sensasi yang sama tentang suatu hal, namun kalau soal persepsi bisa aja beda. Dari pengalaman sehari-hari kita juga bisa mendapat sensasi dan persepsi yang berbeda. Misalnya kalau kita ngelihat mantan lagi jalan sama mantan kita yang lainnya, atau sensasi yang kita rasakan saat nemu uang goceng saat tanggal tua (anak kost banget.. hehe).
Saat pertama kali mencari kost-kost an dulunya, ada banyak sensasi yang kudapat kan. Misalnya kamar nya besar juga, atau tangganya kok banyak amat (jadi ingat berat badan [=_="]), udara yang pengap, atau sensasi lainnya yang terakhir membawa aku pada persepsi "Ini lah hidup kawan, tak semudah meminum susu beruang". Jadi aku pun berkenalan dengan tempat tinggal baruku yang di sebut kost. Awalnya aku berusaha untuk membuat kamar ini nyaman. Namun apa yang terlihat sekarang adalah kamar anak kost laki-laki pada umumnya. Mungkin itulah persepsi orang yang melihat kamar kost ku.
Ini bukan kamarku, salah jepret nih -_- |
Terkadang kabar yang kita terima juga bisa memberikan sensasi yang unik, tentu dengan situasi yang unik juga. Kayak waktu aku melihat pengumuman hasil snmptn kemarin, sempat kaget juga bisa lulus mengingat sedikitnya soal yang mampu kujawab. Tapi, belum beberapa saat aku merasa senang, teman di sampingku udah merobek kartu ujian nya sambil berkata "Padahal kemarin mama ku ulang tahun.."
Aku terdiam dan entah ini bisa disebut sensasi atau tidak rasa senang tiba-tiba berubah hanya dalam sesaat. Karena persepsi yang yang ku dapat dari yang kudengar adalah, kawan ini pasti gak lulus. Kami hanya bisa menghiburnya dengan tidak memperlihatkan kesenangan kami yang telah lulus dan tetap menguatkan dia untuk mencoba ujian-ujian lainnya.
Namun dari semua itu, kejadian yang paling sensaional buat ku adalah saat pertama kali tau bahwa Universitas Sumatra Utara akan segera menjadi kampus ku. Rasanya tak tergambarkan saat itu, dan begitu sampai di Medan (kota tempat USU berada) aku seakan bisa mendengar, "Halo, calon mahasiswa. Akulah tempat mu belajar."
"Hallo calon mahasiswa, akulah tempatmu belajar", USU |
Mungkin para readers juga pengalaman yang bisa kita sebut sensional yang memberi kita persepsi baru dalam hidup kita.
Feel the sensation and get the positive perception, that's life guys :)Mungkin itu dulu buat postingan kali ini, salam dari saya si penulis pemula.. :)
H.A.N.D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar