Senin, 25 Maret 2013

Belajar Kognitif, Keren!!


Anggota Kelompok 8
  1. Faisal Fadly (111402006)
  2. Environt Spratly A (111402014)
  3. Jun Arthur R (11402058)
  4. Fachru Rozi N (111402094)

Hasil Diskusi

Teori belajar kognitif adalah sebuah proses berpikir untuk menemukan informasi yang berasal dari luar dimana dalam prosesnya sendiri sangat menekankan unsur-unsur pemikiran otak manusia. Ada beberapa ahli yang mengemukakan teori ini yaitu :

   a. Jean Piaget
   b. David Ausubel
   c. Jerome Bruner
   d. Mex Wertheimenr 
   e. Kohler
   f. Kurt Lewin 

Dalam diskusi kali ini kami membahas teori yang dikemukakan oleh Jerome Bruner. Bruner mengatakan bahwa belajar adalah proses mencari pengetahuan melalui pengalaman dan eksperimen yang dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga dalam proses belajar yang sangat penting adalah bagaimana seorang individu dapat menemukan konsep sendiri tentang suatu pengetahuan melalui 3 tahapan penting yaitu informasi, transformasi dan evaluasi. Bruner menyebut ini sebagai “discovery” atau “belajar dengan menemukan konsep sendiri”. Sebenarnya belajar kognitif sudah diterapkan pada proses  belajar para siswa sekarang ini. Dengan penerapan kurikulum dimana para guru hanya memberikan sebuah materi secara bertahap dari yang paling sederhana dan paling kompleks, sehingga para siswa dapat belajar untuk memahami konsep dari materi dan integrasinya dengan materi lain.

Bruner berpendapat bahwa seseorang murid belajar dengan cara menemui struktur konsep-konsep yang dipelajari. Anak-anak membentuk konsep dengan melihat benda-benda berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan. Selain itu, pembelajaran didasarkan kepada merangsang siswa  menemukan konsep yang baru dengan menghubungkan kepada konsep yang lama melalui pembelajaran penemuan. Mungkin otodidak adalah bagian dari konsep teori belajar tersebut.

Contoh konkrit dari belajar kognitif yang berhubungan dengan dinamika sebagai mahasiswa IT ada banyak sekali. Salah satunya adalah ketika kami diminta untuk membuat sebuah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dan ibu Dina sebagai dosen mata kuliah Pengantar Psikologi Umum memberikan sebuah kata kunci untuk masing-masing kelompok. Ibu Dina meminta kami untuk berdiskusi tentang kata kunci tersebut dan mempresentasikannya di depan kelas. Nah, dalam hal ini kita secara tidak langsung sudah menerapkan proses belajar kognitif dalam membahas topik yang telah diberikan dengan menggunakan metode masing-masing anggota kelompok dalam menemukan konsep topik tersebut melalui diskusi.
Belajar Kelompok


Contoh lain nya dapat kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti jembatan keledai yang sering kita gunakan dalam hapalan, cara menulis teks berulang agar lebih cepat, dan lain-lain.
Sumber Referensi

Berikut adalah beberapa sumber referensi yang kami gunakan dalam diskusi :
  1. http://juprimalino.blogspot.com/2012/02/tokoh-tokoh-teori-belajar-kognitif.html
  2. http://sainsmatika.blogspot.com/2012/04/teori-kognitif-dari-bruner-dan-teori.html
  3. Feldman, Robert S.(2012).Pengantar Psikologi (Understanding Psychology).Jakarta:Salemba Humanika.


Testimoni Secara Keseluruhan

Proses diskusi berjalan lancar dan diskusi berjalan dengan baik. Meskipun kami berdiskusi sambil bercanda dan cerita-cerita alias ngobrol tetapi tujuan diskusi tetap tercapai. Kami jadi memahami dan mengerti apa itu belajar kognitif dan bahkan sedang kami alami sebagai mahasiswa. Bahwa menjadi mahasiswa memang harus menerapkan belajar kognitif ini dengan menjadi mahasiswa yang aktif. Mengingat dosen hanya memberikan materi mata kuliah yang sedikit. Maka kami harus menggali lebih dalam tentang materi tersebut.

Selasa, 19 Maret 2013

It's Life, Sensation & Perception

Malam ini ternyata gak jauh beda. Panas abiss [-_-"] Terkadang aku cukup salut sama diriku sendiri bisa tinggal di kota sepanas ini. Ya, aku memang netral coi!! Gak tahan panas, gak tahan dingin juga. Kipas pun serasa tak berguna bila dihadapkan pada situasi seperti ini. AC juga udah kepikiran sebagai sebuah solusi, namun apa daya, kantong tak tebal..

Ya, itulah sedikit curhatanku tentang panas nya kota Medan tercinta ini. Sambil memetik gitar yang suaranya juga gak kalah panas nya sama kota ini. Namun inilah hidup kawan, buatku gitar pinjaman milikku ini is the best. Let's go to the topic!! Ini tentang sensasi dan persepsi.

Sensasi itu lebih ke kesan kita pertama kali saat menerima ransangan melalui indra yang kita miliki. Misalnya saat kamu mendengar kata gajah, sensai yang kamu dapat adalah besar. Ya gajah memang besar. hehe..Atau saat kamu melihat gang yang sempit terus gelap banget, sensasi bakal ngerasa tuh gang serem, terakhir lu bakal punya persepsi gang itu angker. Tapi buat ku, itu lah gang terasik. Maling bakal berpikir berkali-kali buat beroperasi di yang kayak gitu :D
Kalau malam, ni gang serem kali ya :D

Sedangkan persepsi cenderung memberikan kita makna dari sensasi yang kita dapatkan tadi. Kayak yang udah aku bilang sebelumnya, kamu bakalan punya persepsi kalau gang itu angker. Tiap-tiap orang kadang punya sensasi yang sama tentang suatu hal, namun kalau soal persepsi bisa aja beda. Dari pengalaman sehari-hari kita juga bisa mendapat sensasi dan persepsi yang berbeda. Misalnya kalau kita ngelihat mantan lagi jalan sama mantan kita yang lainnya, atau sensasi yang kita rasakan saat nemu uang goceng saat tanggal tua (anak kost banget.. hehe).

Saat pertama kali mencari kost-kost an dulunya, ada banyak sensasi yang kudapat kan. Misalnya kamar nya besar juga, atau tangganya kok banyak amat (jadi ingat berat badan [=_="]), udara yang pengap, atau sensasi lainnya yang terakhir membawa aku pada persepsi "Ini lah hidup kawan, tak semudah meminum susu beruang". Jadi aku pun berkenalan dengan tempat tinggal baruku yang di sebut kost. Awalnya aku berusaha untuk membuat kamar ini nyaman. Namun apa yang terlihat sekarang adalah kamar anak kost laki-laki pada umumnya. Mungkin itulah persepsi orang yang melihat kamar kost ku.

Ini bukan kamarku, salah jepret nih -_-
Sensasi dan persepsi juga bisa kita dapat dari indra kita yang lainnya. Misalnya indra pengecap. Aku jadi teringat waktu pertama kali belajar masak indomie kuah. Rasanya rada hambar gitu (terakhir aku tau kalau air kuahnya kebanyaka) , tapi persepsi ku ya, ini adalah salah satu masakan terenak yang pernah ku buat. Heheh, namanya juga pertama-tama, masakannya pasti sikit donk. Untung itu bukan saat aku ikutan acara master chef yang di tipi-tipi itu. Kalau gak, pasti aku bakal malu kali plus muka semerah kepiting rebus.

Terkadang kabar yang kita terima juga bisa memberikan sensasi yang unik, tentu dengan situasi yang unik juga. Kayak waktu aku melihat pengumuman hasil snmptn kemarin, sempat kaget juga bisa lulus mengingat sedikitnya soal yang mampu kujawab. Tapi, belum beberapa saat aku merasa senang, teman di sampingku udah merobek kartu ujian nya sambil berkata "Padahal kemarin mama ku ulang tahun.."
Aku terdiam dan entah ini bisa disebut sensasi atau tidak rasa senang tiba-tiba berubah hanya dalam sesaat. Karena persepsi yang yang ku dapat dari yang kudengar adalah, kawan ini pasti gak lulus. Kami hanya bisa menghiburnya dengan tidak memperlihatkan kesenangan kami yang telah lulus dan tetap menguatkan dia untuk mencoba ujian-ujian lainnya.
Namun dari semua itu, kejadian yang paling sensaional buat ku adalah saat pertama kali tau bahwa Universitas Sumatra Utara akan segera menjadi kampus ku. Rasanya tak tergambarkan saat itu, dan begitu sampai di Medan (kota tempat USU berada) aku seakan bisa mendengar, "Halo, calon mahasiswa. Akulah tempat mu belajar." 

"Hallo calon mahasiswa, akulah tempatmu belajar", USU

Mungkin para readers juga pengalaman yang bisa kita sebut sensional yang memberi kita persepsi baru dalam hidup kita.
Feel the sensation and get the positive perception, that's life guys :)
Mungkin itu dulu buat postingan kali ini, salam dari saya si penulis pemula.. :)
H.A.N.D

Minggu, 03 Maret 2013

Nyaman itu dari Hati!!

Mungkin judul yang aneh bagi seorang anak IT seperti saya untuk membuat tulisan seperti ini. Tapi gak ada salahnya kan untuk tampil beda. Sebenarnya tulisan ini saya ambil dari blog saya yang lain. Mungkin ini cukup menarik untuk di tulis ulang.

Apa yang ingin kusampaikan adalah tentang bagiamana kita bisa merasa nyaman terhadap sesuatu, entah itu tempat, situasi, suasana, atau mungkin tentang kenyamanan berada di samping pacar seseorang. Aku punya cerpen yang pendek mungkin bisa menarik buat para pembaca yang terhormat (formal nih :D). Cekidot..



"Alkisah ada seorang gelandangan tua yang tinggal nomaden di tengah-tengah kota besar. Hidup yang tidak teratur dan mungkin tak menarik untuk di kisahkan, kecuali satu hal. Dia selalu tidur di perpakiran sebuah hotel bintang lima.
Ketika sang manajer hotel menyadari hal itu, mulanya dia membiarkan nya saja. Namun sang manajer menjadi tertarik dan mendatangi gelandangan itu pada malam hari.

'Maaf Pak, saya manajer hotel ini. Kalau boleh saya bertanya, mengapa anda selalu tidur di perpakiran hotel ini? Apakah anda tidak merasa tertanggu dengan keadaan perpakiran ini?' tanya si manajer
'Maaf sebelumnya, bukan bermaksud untuk menggangu hotel mu nak. Tapi, setiap kali saya tidur di parkiran ini saya merasa nyaman, seakan-akan saya tidur di hotel dengan kamar termewah.' jawab si gelandangan dengan senyumnya.
'Kalau boleh saya menawarkan, mau kah anda mencoba tidur di kamar termewah di hotel ini pak? Tentunya saya akan sangat senang jika anda bersedia.' si manajer pun menawarkan karena rasa penasarannya yang ia sendiri pun tak tau apa itu.
'Wah, anda sungguh baik hati anak muda. Terimakasih banyak.'

Keesokan paginya, si manajer bergegas menuju kamar termewah di hotel tersebut hendak menemui si gelandangan tua. Dia berharap dapat melihat sigelandangan tua tersenyum puas karena dapat tidur di kamar tersebut. Namun yang di temukannya adalah sigelandangan tua yang terlihat kurang tidur.

'Selamat pagi Pak, sepertinya anda kurang tidur. Apa anda kurang puas dengan kamar ini serta pelayanan yang kami berikan?' si manajer sedikit kesal.
'Entahlah nak, saya merasa aneh.' si gelandangan menjawab seadanya.
'Aneh bagaimana pak?' si manajer pun kembali penasaran.

Bandingin sendiri sama parkiran hotel..
'Ketika saya tidur di parkiran, saya merasa nyaman dan serasa berada di kamar termewah hotel ini. Akan tetapi, ketika saya tidur di kamar termewah hotel ini, saya merasa tidur di parkiran.'
 Entah bagaimana si manajer tadi merasa menemukan jawaban yang selalu ia cari."

Mungkin terdengar aneh, tapi ya, namanya nyaman itu dari hati masing-masing kawan-kawan. Itu bukan tentang tempat nya, namun apa yang kamu rasakan ketika berada disana.

Yahh, mungkin itu dulu dari saya si penulis pemula :)
Salam Penulis...

special thanks to my friend Benie Napitupulu